Latest Post

ABJAD BAHASA INDONESIA AKAN DIKURANGI 14 HURUF

| Rabu, 10 Oktober 2012
Baca selengkapnya »
LIPI (Lembaga Ilmu Penyederhanaan Indonesia) akan memformulakan aturan baru dlm penggunaan bahasa Indonesia.
Salah satunya adalah mengurangi jumlah abjad pada bahasa Indonesia. Abjad yg digunakan saat ini berjumlah 26. Para pakar Komunikasi merasa ke-26 abjad tersebut masih terlalu banyak, lagipula ada beberapa abjad yg jarang digunakan.

Pertama, huruf X, diganti dg gabungan huruf K dan S. Kebetulan hampir tidak ada kata dalam bahasa Indonesia asli yg menggunakan huruf ini, kebanyakan merupakan serapan dari bahasa asing. Misal taxi menjadi taksi, maximal menjadi maksimal.
Selanjutnya, huruf Q diganti dg KW. Kata2 yg mengunakan huruf ini juga sangat sedikit sekali.
Huruf Z. Huruf Z diganti menjadi C. Tidak ada alasan kuat tentang hal ini.
Huruf Y diganti dengan I. Hal ini dilakukan sebab bunyi huruf tersebut mirip dengan I.
Lalu huruf F dan V keduania diganti menjadi P. Pada lepel ini masih blm terjadi perubahan iang signipikan.
Hurup W kemudian diganti menjadi hurup U.

Berarti sampai saat ini kita sudah mengeliminasi 7 hurup.
Hurup iang bisa kita eliminasi lagi adalah R, mengingat baniak orang iang kesulitan meniebutkan hurup tersebut, R kita ganti dg L.
Selanjutnia, gabungan hulup KH diganti menjadi H.
Iang paling belpengaluh adalah hulup S iang diganti menjadi C.
Hulup G juga diganti menjadi K.
Dan hulup J juga diganti menjadi C.

Caia laca cudah cukup untuk hulup-hulup konconannia.
Cekalank kita kanti hulup pokalnia.
Cuma ada lima hulup pokal,A,I,U,E,O.
Kita akan eliminaci dua hulup pokal.
Hulup I mencadi dua hulup E iaitu EE. Cementala hulup U mencadee dua hulup O iaitoo OO.

Cadi,campe cekalank, keeta belhaceel menkulangee hooloop-hooloop keeta. Kalaoo keeta tooleeckan lagee, Hooloop-hooloop eeang telceeca adalah : A,B,C,D,E,H,K,L,M,N,O,P,T. Haneea ada 12 belac hooloop!! Looal beeaca bookan? Padahal cebeloomneea keeta pooneea 26 hooloop.
Eenee adalah penemooan eeang cankat penteenk dan cikneepeekan! Co,ceelahkan keeleemkan tooleecan anda denkan menkkoonakan dooa belac hooloop telceboot...


 just for van..

                                                                                                                        

ABJAD BAHASA INDONESIA AKAN DIKURANGI 14 HURUF

Posted by : Norvan Isdwiyanto on :Rabu, 10 Oktober 2012 With 0komentar

Kata-kata Terbaru yang masuk Kamus Umum Bahasa Indonesia

| Sabtu, 29 September 2012
Baca selengkapnya »
Cerai : Bentuk kalimat masa depan (future tense) dari Menikah

Kuliah : Seni memindahkan informasi dari buku catatan dosen ke buku catatan mahasiswa tanpa melalui otak kedua belah pihak.

Konferensi : Kebingungan seseorang dikalikan dengan jumlah peserta.

Ruang Konferensi : Sebuah tempat dimana semua orang bicara, tidak seorangpun mendengar, dan sesudahnya setiap orang bilang tidak setuju.

Komite : Individu-individu yang tidak bisa melakukan apa-apa secara individu dan duduk untuk memutuskan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan secara bersama-sama.

Kantor : Sebuah tempat dimana kamu bisa rileks setelah menjalani hidup rumah tangga yang berat.

Menguap : Satu-satunya waktu dimana sebagian dari para mahasiswa bisa membuka mulutnya.

Kompromi : Seni membagi kue dengan cara tertentu sehingga tiap orang percaya bagiannyalah yang paling besar.

Air mata : Tekanan hidrolis yang dengannya kekuatan tekad yang maskulin dikalahkan oleh kekuatan air yang feminin.

Klasik : sebuah buku yang dipuji orang-orang, tapi tidak dibaca.

Senyum : Sebuah garis melengkung yang bisa meluruskan banyak hal.

Dst. : Sebuah tanda yang membuat orang lain percaya kamu tahu lebih banyak daripada yang sebenarnya.

Pengalaman : Sebutan yang diberikan para pria untuk kesalahan-kesalahan nya.

Bom Atom : Penemuan yang mengakhiri semua penemuan.

Optimis : Seorang yang ketika sedang melayang jatuh dari puncak Monas masih bisa bilang, "Lihat kan . Aku masih belum terluka"

Kriminal : Seseorang yang tidak beda sama sekali dengan semua orang, kecuali bahwa dia tertangkap.

Boss : Seorang yang datang cepat ketika kamu terlambat, dan nongol siang ketika kamu datang lebih pagi.

Politisi : Seorang yang mengguncang- guncang genggaman tanganmu sebelum pemilihan dan mengguncang- guncang keyakinanmu sesudahnya.

Dokter : Seseorang yang membunuh sakitmu dengan pil, lalu membunuhmu dengan tagihan.

ATM : asal teken metu (asal tekan keluar)...dompet besi untuk uang kita sendiri yang kita nggak mampu membawanya.

Kata-kata Terbaru yang masuk Kamus Umum Bahasa Indonesia

Posted by : Norvan Isdwiyanto on :Sabtu, 29 September 2012 With 0komentar
Tag :

BON VOYAGE

| Kamis, 20 September 2012
Baca selengkapnya »
Aku telah pergi.. Pergi meninggalkan pelabuhan pertamaku.. Tak ada lagi yang bisa kulakukan di sekitar pelabuhan itu.. Kini pelabuhan itu tak lagi indah..Telah tercemar kapal yang berlabuh.. Dulu aku pernah coba akan berlabuh.. Membawa kabar gembira.. Tetapi lemparan batu yang menyakitkan yang kuterima.. Juga, intimidasi dari kapal besar dan mewah. mereka yang picik dan berkuasa.. ah.. begitulah pengalamannku.. Ia tak tahu saudagar seperti apa yang ia terima berlabuh.. Biarlah.. Bukan akan dibalas olehku, tapi oleh penyesalanmu.. Pasti..



Kini, dengan kapal angin kecilku.. Aku akan berpetualang melihat dunia.. Berlayar mengarungi lautan kehidupan.. ada lumba-lumba kecil yang berenang di dekat kapalku.. ahh.. Ingin kutangkap.. Lucunya, aku suka..
TAPI , tidak bisa! tepatnya tidak boleh.. itu kenyataan.. Biarlah ia mengikuti kapalku.. Kulihat dari kapalku, menarilah! Ku bimbing lumba-lumba itu tumbuh dewasa.. Ia punya tempat kembali. ya, ia bukan penggembar sepertiku yang sendirian.. Berenang dan menarilah sang dolphin.. Kau indah..

___________________________________________________________________

SENDIRI. itu ending yang mungkin terlihat..
Ada tempat yang tidak sendiri.. Surga! Kucari jalan ke sana.. itu tujuanku kini.. ku ingin tinggal di sana bersama orang yang kucinta disana..
Doa ku selalau ada pada orang yang kucinta.. Arungi laut yang berbeda.. Semoga suatu saat bertemu!

AAMIIN..

Ittekimasu!



BON VOYAGE

Posted by : Norvan Isdwiyanto on :Kamis, 20 September 2012 With 0komentar

Just for Van

| Sabtu, 15 September 2012
Baca selengkapnya »
BAHASA SILET VS BAHASA INDONESIA
(Dalam gaya berbicara Peni Rose)


Bahasa Indonesia: selingkuh
Bahasa Silet: goncangan kesetiaan cinta kini kandas sudah

Bahasa Indonesia: kangen
Bahasa Silet : sedang dilanda rasa rindu nan menggelora sehingga tak bisa tidur semalaman

Bahasa Indonesia: Galau
Bahasa Silet: Lara merundung menyesakkan dada, sungguh hanya kekasih pelipurnya

Bahasa Indonesia: kawin
Bahasa Silet: Erangan nafsu pemecah sukma di malam syahdu

Bahasa Indonesia: cantik
Bahasa Silet: raga nan indah bak intan permata bagaikan ratu cleopatra .

Bahasa Indonesia: Kangen mantan
Bahasa Silet: Hati masygul yang berderik laksana sungai kering mengungkung ikan-ikan penuh dahaga .

Bahasa Indonesia: kebelet boker
Bahasa Silet: desakan jiwa dan nurani menyemburatkan rona tertahan ingin bebas tapi tak berdaya dihadapan yang tercinta .

Bahasa Indonesia: Upil
Bahasa Silet: Butir-butir debu dalam rongga kehidupan

Bahasa Indonesia: ciuman
Bahasa Silet: 2 bibir bertaut merenda kasih saling berkatub seakan tak ingin lepas membuat jiwa menggelora penuh asa .

Bahasa Indonesia : bau jengkol Bahasa Silet: semerbak aroma menusuk sukma,nista tak tertertahankan menggetarkan tirani

Bahasa Indonesia: Ngantuk
Bahasa Silet: dua jendela hati yang tak kuasa menahan rasa menutup hari .

 .
Bahasa Indonesia: lapar
Bahasa Silet: Erangan batin yang berkobar dalam rongga kenistaan hingga menjerit, menjalar asa kehampaan .

Bahasa Indonesia: kentut
Bahasa Silet: sekelebat nirwana yang memaksa batas norma

Bahasa Indonesia: habis boker
Bahasa Silet: setelah bergeming dg deru asa hingga bersimbah peluh akhirnya tergores senyum diwajah….

Just for Van

Posted by : Norvan Isdwiyanto on :Sabtu, 15 September 2012 With 0komentar

ARMADA__DIMABUK CINTA

| Jumat, 14 September 2012
Baca selengkapnya »
Bayangkan bila harimu penuh warna..
Itulah yang saat ini ku rasakan

Dia membuat tidurku tak nyenyak
Dia membuat makanku tak enak
Ku terpikat pada kehangatan
Yang selalu dia berikan
Ku rasa ku sedang dimabuk cinta
Nikmatnya kini ku dimabuk cinta, dimabuk cinta
Bayangkan bila harimu penuh warna
Itulah yang saat ini ku rasakan
Dia membuat tidurku tak nyenyak
Dia membuat makanku tak nyenyak
Ku terpikat pada kehangatan
Yang selalu dia berikan
Ku rasa ku sedang dimabuk cinta
Nikmatnya kini ku dimabuk cinta
Ku rasa ku sedang dimabuk cinta
Ku rasa ku sedang dimabuk cinta
Nikmatnya kini ku dimabuk cinta
Dimabuk cinta, dimabuk cinta, dimabuk cinta...


ARMADA__DIMABUK CINTA

Posted by : Norvan Isdwiyanto on :Jumat, 14 September 2012 With 3komentar

DI UJUNG BULAN BERSAMA SEORANG HUJAN

| Kamis, 17 Mei 2012
Baca selengkapnya »


Pagi itu, kubuka mata sayuku dari perjalanan semu di dunia mimpi. Masih terngiang tak percaya pada badai yang terjadi kemarin. Jika punya kuasa melipat jarak dan waktu, aku ingin sejenak datang menemuimu setahun lalu. "aku menemukanmu dulu" dan yakinlah bahwa sebutir peluru takkan mampu membuat bulan jatuh.
Aku berjalan menyusuri rumahku sendiri, suasana pagi yang masih tetap sama dari rentan waktu ke waktu. Masa kecilku pun, mungkin aku berlarian di lorong tua ini ya. Hah, entahlah. Memori masa itu pun mulai memudar dari otakku. Otak yang makin lama terpenuhi memori-memori baru. Makin sulit aku menata, memilih dan memilah, menempatkan mereka di otakku.
Ternyata demamku kemarin belum sembuh benar, hingga ku bernostalgia seperti itu. Tak seperti biasanya.
Aku melewati ruang tengah dan kuliat televisi sudah bangun mendahuluiku. Pagi benar ia bangun, kira-kira siapa ya yang membangunkannya. Pikirku. Tapi televisi memang sudah jadi hantu elektronik ya. Setiap hari layar kaca menjejali penonton dengan berita buruk rupa. Kemarin ada berita pembunuhan berantai dengan cara mutilasi. Kemarinnya lagi polisi dan tentara baku tembak dalam diskotik, masalahnya hanya karena perebutan wilayah kekuasaan. Kemarinnya lagi cuci otak dan terorisme, hanya karena fanatisme dan idealisme yang berlebihan. Kemarinnya lagi tawuran antar dua kampung, masalahnya cuma saling ejek. Haah begitulah. Dan berita yang sama terus. Kalau ada berita kebakaran pasti "diduga karena konslet hubungan arus pendek" dan "kerugian ditaksir sekian juta". Berita tentang ricuh konser, pasti "hanya karena bersenggolan". Dan wajah hukum kita, yang selalu setelah vonis dibacakan pasti " putusan tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa" dan "terdakwa akan mengajukan banding atas putusan tersebut". Begitulah. Belum lagi kalau malam, sinetron, talkshow, kuis-kuis yang membuat orang bersorak-sorak disajikan. Kupikir sudah saatnya dibuat peringatan baru bahwa selain merokok, menonton televisi pun bisa menyebabkan serangan jantung dan sesak napas.
**
Pagi pun perlahan berganti menjadi siang, suasana mulai menghangat. Tetapi hati ini belum juga kurasakan menghangat. Tetap terbesit penyesalan akan hari kemarin. Memang kita tidak akan tahu betapa berharganya apa yang kita miliki sebelum kehilangannya. Dan semua bilang "sabar","hadapi dengan senyuman" atau "tetap semangat." Terlampau sering aku mendengarnya. Sabar, semangat, senyum itu wujud aslinya tindakan. Jadi tak perlu diulang-ulang dikatakan. Hadapi dengan penyesalan pun terkadang perlu. Belajar dari penyesalan. Menyesal itu diucapkan. Jangan disimpan di hati, nanti akan mengendap. Luapkan dan jernihkan hati.
Begitulah diri, sering terlibat kontradiksi di hati, adu argumen hati dan pikiran.
Siang yang hangat pun tak berlangsung lama. Hujan turun menyapa. "kenapa kamu datang di saat seperti ini?" Hari ini aku ada acara penting. Aku akan bertemu gadis yang kusuka. Menunggunya. Hujan pun hanya mampir sesaat, lalu ia pergi entah kemana. Sungguh aku berterima kasih, Dia mau pengertian.
Tetapi menjelang sore, hujan singgah kembali. Aku menatapnya tajam dari balik jendela kaca. Tiba-tiba hujan membuka pintu rumahku. Ia tidak masuk. Ia hanya berdiri di depan pintu. Kuhampiri ia perlahan. Kuulurkan tanganku keluar. Dan kurasakan ia menggenggam tanganku. "Manusia tidak menarik karena bisa menghitung waktu" katanya.
Aku memandangnya. Wajahnya bersih, ramputnya seperti rajutan air yang sangat rapi.
"Aku tahu waktu tidak pernah bisa menyentuh dirimu." kataku. "kamu tidak pernah tua. Kamu selalu baru. Kamu tidak mengenal tumbuh dewasa, tua, sakit, dan mati. Kamu tidak pernah merasa sakit hati, terluka atau kesepian." Hujan hanya diam saja. Dan ia mulai membelah dirinya, menjadi semakin banyak. Lebih erat menggenggam tanganku. "ini hari yang istimewa untukmu dan juga untukku sendiri." katanya.
"aku datang 4 mil untuk datang menemuimu sore ini. Aku berlari menuruni lembah. Menerjang hutan bambu dan mematahkan sebuah jembatan di sebuah sungai yang airnya deras dan berbatu." Aku terdiam sejenak lalu berkata "kita saling berpapasan, tapi tidak pernah saling mengenali."
Hujan menyahut, " itu karena kamu tak pernah menganggapku, kenapa kamu terkunci dalam bahasa seperti itu. Seakan-akan kamu percaya ada yang tidak bisa saling menyentuh, ada yang tidak bisa saling mengenal di dunia ini?" tanyanya. "kita tidak pernah saling mengenali karena kamu punya kepercayaan seperti itu. Kepercayaan yang sia-sia." lanjutnya.
Dalam hati aku takjub pada hujan. Hujan dengan susah payah merembes ke dalam batu kapur, lalu mengucur kembali lewat batu-batu kerikil. Aku kagum melihat hujan membuat arsitektur air. Ia yang telah membuat ruang menari. Ia yang telah memberi bentuk mati menjadi bentuk bergerak. Ia yang menghidupkan dan mengajak bermain kembali memori-memori lama yang terpendam. Sebuah keindahan yang tak tergantikan dan tak siapapun bisa memilikinya.
Hujan menatapku. Matanya seperti ratusan jarum yang saling merajut. " bolehkah aku mendapatkan pelangimu darimu?" kataku mereda. Ia terdiam, tahu mungkin tahu perasaanku. "setahun lalu, diatasku ada bulan muncul. Sebenarnya, aku ingin membuatkan pelangi, agar kamu bisa naik menapaki pelangi menemui bulan. Tapi maaf, andai 120 hari lebih cepat aku menyelesaikan pelangi itu untukmu. Andai saat itu musimku untuk bermain diizinkanNya. Maaf juga, sebutir peluru telah ditembakkan angin untuk menjatuhkan bulan itu. Aku tak tahu, mungkin angin itu telah membutakan mata sang bulan. Ingin aku membersihkan matanya untukmu."
Dengan satu hentakkan, hujan menarik seluruh tubuhku keluar. Tidak lagi digenggam tanganku, tapi dipeluk erat tubuhku. Hujan yang turun deras di kepalaku, membuat mataku seperti dipenuhi tangisan yang datang dari luar diriku. "aku sedang sakit hujan, tolong lepaskan." kataku lirih.
Hujan makinerat memelukku. Mataku seperti berada di dunia lain, dunia tangisan dari luar. Aku tahu mataku tidak menangis. Tidak ada air mata. Aku yakin memang tak ada air mata. Ini bukan air mataku! Tubuhku tidak bodoh dan tidak perlu membuktikan lagi bahwa ini hujan. Perlahan-lahan hujan mulai merembes ke dalam tubuhku, ke dalam pikiran dan hatiku.
"Hei apa yang kamu lakukan hujan!" kataku agak membentak. "tenang, ini memang agak sakit, tapi aku ingin menghapus penyesalan yang ada di hatimu. Akan kucairkan."
Seolah-olah waktu berhenti saat itu. Tubuhku mulai banjir. Aku merasakan seperti ada tanggul yang akan jebol dalam tubuhku karena banjir yang besar itu. Tubuhku tiba-tiba meledak. Seperti rajutan karet yang meledak. Seluruh perasaan yang tumpah ruah jadi satu. Aku pun terdiam, berkacakan hujan. "ah, duniamu tetap terkunci dalam bahasa." katanya. "jangan bersembunyi di balik bahasamu, kata-kata, lalu kalimat, lalu titik atau koma." Sesaat aku merenung. "tidak hujan, aku tidak bersembunyi, aku belajar bahasa diam agar bisa memahaminya. Hei, hujan, kamu hebat, bisa menyatukan langit dan bumi yang tak akan pernah bisa bersatu. Dapatkah kamu menyatukan dua perasaan manusia?" tanyaku. "Tidak bisa! Peranku bukan untuk itu. Kau berusahalah menemukan benang itu. Kalian terhubung, jangan sampai benang tipis itu patah.. Ayo bergegas, temui dirinya." kata-kata hujan membuatku tersentak. Kini aku pun memeluknya erat. "ya, akan rajut kembali benangku itu, benang kuat yang tak terpatahkan. Terima kasih hujan. Aku pergi..!"


30 April 2011


From N to L

DI UJUNG BULAN BERSAMA SEORANG HUJAN

Posted by : Norvan Isdwiyanto on :Kamis, 17 Mei 2012 With 0komentar
Next Prev
▲Top▲